Berikut adalah beberapa hormon atau senyawa kimia yang dihasilkan tubuh ketika berhasil mencapai klimaks dalam hubungan senggama yang membuat perasaan terlelap.
1. Hormon Oksitosin
Hormon ini menciptakan beberapa efek termasuk terbentuknya tingkah laku keibuan, menstimulasi kelenturan otot saat terjadi kontraksi ketika perempuan melahirkan, serta merangsang percepatan keluarnya ASI. Oksitosin disebut juga hormon kasih sayang karena mendorong perasaan seseorang untuk dibelai dan membelai, menyaysngi dan disayangi serta hasrat untuk mengikatkan diri meski tidak selalu dalam relasi seksual. Studi lain menyebutkan hormon oksitosin dapat menyebabkan perasaan seseorang menjadi lebih rileks setelah mengalami kegembiraan.
2. Hormon Prolaktin
Hormon ini berperan sebagai penurun nafsu setelah mengalami klimaks / orgasme. Sedangkan fungsi utamanya adalah memproduksi susu karena dihasilkan dari kelenjar pituitari. Ketika kita tidur hormon prolaktin mencapai tingkat tinggi. Sedangkan pada penderita tumor seing didapati kelebihan hormon tersebut sehingga si pasien terus menerus tertidur.
3. GABA (Gamma amino butyric acid)
Asam GABA adalah senyawa yang menimbulkan perasaan tenang sehingga seseorang akan mudah terlelap dan tertidur.
4. Hormon Endofrin
Hormon ini fungsinya sama dengan GABA, yaitu membuat perasaan tenang dan santai ketika setelah mencapai orgasme dan seseorang akan terlelap dan tertidur.
Nah, keterangan diatas adalah penyebab seseorang tertidur ketika selesai mencapai orgasme, baik pria maupun wanita. Tubuh akan mengeluarkan / menghasilkan hormon tersebut dan menyebabkan perasaan melayang dan terlelap sesaat. Namun karena kaum pria lebih sering mengalami orgasme dibanding wanita maka yang sering tertidur adalah si pria. Jika dalam pelaksanaan hubungan seks kedua pasangan berhasil mencapai orgasme bersama maka keduanya akan terlelap dan tidur, luar biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar