1. AAC (Advanced Audio Coding)
AAC adalah file format audio yang berbasis MPEG2 dan MPEG4. AAC bersifat lossy compression (data hasil kompresi tidak bias dikembalikan lagi ke data sebelum dikompres secara sempurna, karena setelah dikompres terdapat data-data yang hilang). File AAC dikompresi dengan cara lebih efisien pada kecepatan 128 kbps dengan suara stereo dibandingkan versi yang lebih dulu muncul, yakni mp3. AAC merupakan audio codec yang menyempurnakan MP3 dalam hal medium dan high bit rates.
Ekstensi : .m4a, .m4b, .m4p, .m4v, .m4r, .3gp, .mp4, .aac
Cara kerja:
Bagian-bagian sinyal yang tidak relevan akan dibuang, kemudian menghilangkan bagian-bagian sinyal yang redundan. Setelah itu dilakukan proses MDCT (Modified Discret Cosine Transform) berdasarkan tingkat kekompleksitasan sinyal. Adanya penambahan Internal Error Correction. Kemudian, sinyal disimpan atau dipancarkan.
Kelebihan :
-Sample ratenya antara 8 Hz – 96 kHz
-Memiliki 48 channel.
-Suara lebih bagus untuk kualitas bit yang rendah (dibawah 16 Hz).
2. FLAC
Format flac merupakan pemampatan yang lossless seperti, zip. Tetapi digunakan untuk audio. Jika kita memampatkan file audio PCM ke.flac dan kemudian membukanya kembali, audio tersebut merupakan salinan asli. Oleh karena itu, rasio pemampatanya tidak bagus. File.flac direkomendasikan untuk pengarsipan file PCM yang kualitasnya sangat dipentingkan.
PCM ( pulse-code modulation) merupakan representasi digital dari suatu sinyal analog. Sinyal tersebut dibuat menjadi sampel secara teratur dengan interval yang sama, dan kemudian dikuantisasi menjadi urutan simbol dalam kode angka (biasanya biner).
3. OGG
Ogg adalah format pemuat berkas video dan audio standar terbuka bebas yang dipelihara oleh Xiph.Org Foundation. Ogg memiliki format container yang bebas dan open source yang mendukung beraneka ragam codec, namun yang sering digunakan adalah codec vorbis. Vorbis merupakan pemampatan yang mirip dengan MP3, tetapi kurang popular. Nama "Ogg" merujuk kepada format berkas yang dapat memultiplekskan sejumlah codec sumber terbuka yang saling mandiri dan terpisah untuk audio, video, teks (seperti terjemahan film), dan metadata.
Kelebihan :
-Mendukung berbagai macam codec
Kekurangan :
-Kurang popular dibandingkan MP3
4. MPEG Layer 3 (MP3)
Mp3 merupakan format kompresi audio yang dikembangkan oleh Moving Picture Experts Group (MPEG). Format file ini menggunakan Layer 3 kompresi audio yang secara umum digunakan untuk menyimpan file – file music dan audiobooks dalam hard drive. Format file mp3 mampu memberikan kualitas suara yang mendekati kualitas CD stereo dengan 16-bit.
Kualitas suara file MP3 tergantung pada sebagian besar bit rate yang digunakan untuk kompresi. Bit rate yang digunakan biasanya berkisar 128, 160, 192, dan 256 kbps. Semakin besar bit rate, semakin bagus kualitasnya, namun hal tersebut berpengaruh pada kebutuhan ruang dalam disk yang semakin besar, atau dengan kata lain berpengaruh pada ukuran file yang semakin besar.
Sebagai file kompresi, MP3 menggunakan teknik lossy compression sehingga ada kemungkinan kualitas file berkurang ketika dikonversi kedalam MP3. Dalam prakteknya, berkurangnya kualitas file tidak tampak secara nyata, namun hasil pengurangan.
Ekstensi : .mp3
Kelebihan :
Mendekati kualitas CD stereo dengan 16-bit
Kekurangan :
-Sudah terkompresi, kualitas file sudah berkurang
-Bit rate terbatas
5. WMA
Format wma merupakan format populer dari windows media audio yang dimiliki microsoft. Format ini dirancang dengan kemampuan digital rights management (DRM) untuk proteksi penyalinan.
WMA (Windows Media Audio). Format Audio buatan Microsoft disukai oleh para pendiri musik online karena dukungannya terhadap Digital Rights Management (DRM).
DRM adalah fitur untuk mengunci file audio sehingga dapat mencegah terjadinya pembajakan musik digital. Kelebihan dari WMA lainnya adalah kualitas musik yang lebih baik daripada MP3 maupun AAC. Format ini cukup populer dan didukung oleh software dan hardware terbaru pada umumnya.
6. RA (Real Audio)
RA adalah codec audio yang dikembangkan oleh Real Networks pada tahun 1995. Codec ini awalnya dikembangkan untuk transmisi bandwith rendah. Dapat digunakan untuk streaming informasi audio dan dapat berjalan saat file audio tersebut masih didownload. RealAudio banyak digunakan oleh statiun radio untuk streaming program-program mereka via internet secara real time.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar